Baterai Rechargeable pada sekarang ini sangat banyak dipakai pada piranti elektronika, dari mulai permainan anak-anak sampai kendaraan hybrid. Baterai rechargeable ini mempunyai kelebihan dibanding dengan baterai type yang lain, baterai ini mempunyai kemampuan yang besar serta tentu-nya bisa di isi lagi.
Menurut bahan pembuat nya, baterai ini terbagi dalam beragam jenis type yakni ; Nickel Cadmium (NiCd), Nickel Metal Hydride (NiMH); Lithium-Ion (Li-Ion) serta Lithium-Pol (Li-Pol). Baterai NiCd serta NiMH biasanya dipakai juga sebagai sumber listrik DC untuk permainan anak-anak; kamera digital, sampai mobil hybrid hingga ponsel canggih sekalipun. Baterai Li-Ion serta Li-Pol mempunyai bentuk serta ukuran yang beragam, umum dipakai juga sebagai sumber listrik pada handphone serta notebook/laptop.
Baterai NiCd serta NiMH semasing mempunyai keunggulan serta kekurangan. Baterai NiCd mempunyai siklus pengisian serta pengosongan yang semakin banyak daripada baterai NiMH (kian lebih 500X), namun baterai NiMH mempunyai kemampuan yang jauh semakin besar daripada baterai NiCd. Kekurangan dari ke-2 baterai ini yaitu mempunyai dampak memori, yakni bila kemampuan baterai itu belum menyusut sampai batas minimal-nya (yakni 1. 0V – 1, 1V/sel) serta lalu baterai itu di isi lagi. Jadi hal itu bakal menyebabkan endapan yang bisa kurangi kemampuan baterai.
Tidak sama dengan baterai NiCd serta NiMH, baterai Li-Ion serta Li-Pol ke-2 type baterai ini tak mempunyai dampak memori hingga pengisian bisa dikerjakan setiap saat. Meskipun sekian baterai Li-Ion serta Li-Pol juga mempunyai siklus pengisian serta pengosongan maksimum (umumnya 500X pengisian), di mana bila melalui batas itu, kwalitas serta kemampuan baterai bakal alami penurunan. Hal semacam ini ditandai dengan cepat berkurang-nya kemampuan baterai meskipun telah berisi penuh.
Seluruhnya baterai rechargeable mempunyai karakter pengosongan sendiri (self discharge) meskipun tak dipakai, besarnya pada 10% sampai 30% per bln.. Hingga baterai yang terisi penuh bakal kosong dengan sendirinya dalam sebagian bln. tanpa ada dipakai.
Menurut bahan pembuat nya, baterai ini terbagi dalam beragam jenis type yakni ; Nickel Cadmium (NiCd), Nickel Metal Hydride (NiMH); Lithium-Ion (Li-Ion) serta Lithium-Pol (Li-Pol). Baterai NiCd serta NiMH biasanya dipakai juga sebagai sumber listrik DC untuk permainan anak-anak; kamera digital, sampai mobil hybrid hingga ponsel canggih sekalipun. Baterai Li-Ion serta Li-Pol mempunyai bentuk serta ukuran yang beragam, umum dipakai juga sebagai sumber listrik pada handphone serta notebook/laptop.
Baterai NiCd serta NiMH semasing mempunyai keunggulan serta kekurangan. Baterai NiCd mempunyai siklus pengisian serta pengosongan yang semakin banyak daripada baterai NiMH (kian lebih 500X), namun baterai NiMH mempunyai kemampuan yang jauh semakin besar daripada baterai NiCd. Kekurangan dari ke-2 baterai ini yaitu mempunyai dampak memori, yakni bila kemampuan baterai itu belum menyusut sampai batas minimal-nya (yakni 1. 0V – 1, 1V/sel) serta lalu baterai itu di isi lagi. Jadi hal itu bakal menyebabkan endapan yang bisa kurangi kemampuan baterai.
Seluruhnya baterai rechargeable mempunyai karakter pengosongan sendiri (self discharge) meskipun tak dipakai, besarnya pada 10% sampai 30% per bln.. Hingga baterai yang terisi penuh bakal kosong dengan sendirinya dalam sebagian bln. tanpa ada dipakai.
Perawatan; Baterai Rechargeable Yang Bagus
Lantas bagaimana caranya kita mengoptimalkan pemakaian baterai rechargeable supaya meraih siklus maksimum atau bahkan juga melebihi siklus maksimum? tersebut disini beberapa langkah yang bisa mengoptimalkan pemakaian baterai rechargeable.- Lakukan untuk mengosongkan baterai saat sebelum di isi meskipun baterai itu berjenis Li-Ion atau Li-Pol. Hal semacam ini mempunyai tujuan untuk meminimalkan dampak memori. CATATAN : Kosongkan sampai batas minimal tegangan baterai/sel, janganlah kurang dari tegangan ini atau baterai bakal rusak.
- Pakai Charger yang mempunyai manfaat penghentian pengisian automatis pada mode pengisian cepat (kurang dari 4 jam). Manfaat penghentian automatis ini sangatlah bermanfaat supaya baterai tak overcharging yang bisa mengakibatkan rusaknya pada baterai.
- Janganlah tinggalkan baterai pada charger yang masih tetap menyala kian lebih 20 jam. Umumnya apabila memakai charger dengan mode pengisian standard (overnight charging), pada mode ini baterai bakal penuh pada rentang saat 16 jam. Lantaran arus yang dipakai untuk isi baterai kecil hingga tak terlampau membahayakan baterai, namun sebaiknya tak melebihi 20 jam.
- Janganlah sekali-kali lakukan hubung singkat pada baterai. Tujuannya di sini yaitu dengan memadukan kutub positif serta negatif baterai dengan cara segera memakai kabel atau bahan konduktor yang lain.
- Janganlah pakai piranti elektronik bila dalam mode pengisian (Charging). Umumnya hal semacam ini kerap berlangsung pada pemakaian handphone serta laptop, hal semacam ini mengakibatkan kekuatan baterai cepat alami penurunan yang ditandai dengan menggelembung-nya baterai. Upayakan ketika mode pengisian (charging) piranti itu dalam situasi non-aktif.
- Bila beli baterai baru, untuk baterai NiCd serta baterai NiMH sebaiknya saat sebelum dipakai dikosongkan terlebih dulu saat sebelum di isi serta dipakai. Sedang untuk baterai Li-Ion serta baterai Li-Pol bisa segera dipakai atau segera di isi sampai penuh.
- Janganlah mengganti-ganti pasangan baterai dengan pasangan baterai yang lain.
- Bila Baterai bakal disimpan dalam periode waktu yang cukup lama (sebagian bln.) Sebaiknya baterai dikosongkan serta di isi sampai penuh saat sebelum disimpan. Pisahkan baterai dari piranti elektronik serta letakkan pada tempat sejuk serta kering.
- Usia baterai rechargeable diukur berdasar pada banyak baterai itu alami siklus pengisian serta pengosongan di mana siklus itu mempunyai nilai maksimum yakni 500X, bila melebihi batas itu jadi kekuatan baterai bakal mulai alami penurunan dengan cara significan serta akhir-nya tidak bisa dipakai kembali. Oleh karena itu panduan ini diberikan supaya beberapa pemakai baterai ini bisa meraih siklus maksimum yang ditetapkan oleh pabrikan baterai. Sekian panduan Mengoptimalkan Pemakaian Baterai Rechargeable, mudah-mudahan berguna serta menaikkan wawasan.